Kamis, 21 Januari 2016

MAKALAH TENTANG NARKOBA
 
PENDAHULUAN
Istilah Narkoba sudah tidak asing di telinga masyarakat indonesia pada khususnya bahkan masyarakat dunia pada umumnya. Narkoba namanya melejit dikalangan kita karena benda tersebut merupakan benda yang dapat menolong mereka yang sedang mengalami masalah dalam kehidupannya, menurut mereka narkoba merupakan pahlawan dalam kehidupannya.
Narkoba sudah meresahkan masyarakat kita di Indonesia karena sifat dari benda ini adalah benda yang apabila di konsumsi secara salah oleh penggunanya maka akan berakibat fatal, bisa juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya. Dampak negatif selain kematian, Narkoba akan merusak sistem saraf bagi para penggunanya sehingga kadang – kadang para pecandu sering terganggu sistem syarafnya.
Namun dengan ancaman yang akan di rasakan oleh pecandu Narkoba, para pecandu kebanyakan tidak menghiraukan hal tersebut yang akan membahayakan keselamatan hidupnya. Mereka malah senang bersahabat dengan benda terlarang tersebut, bagi mereka Narkoba merupakan sahabat tanpa jiwa yang memiliki kekuatan dalam menolong mereka ketika mereka membutuhkannya.
Kasus pecandu narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat, yang lebih parah lagi kasus pecandu Nakoba dari kalangan remajapun sudah ada. Hal tersebut menjadi kekhawatiran para orang tua, guru dan pihak lainnya, mereka khawatir dengan hal tersebut karena jika para penerus bangsa ini kebanyakan para pecandu Narkoba maka masa depan bangsa ini akan suram. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi yang benar mengenai Narkoba dan upaya pencegahan pengguna Narkoba yang efektif agar hal tersebut tidak merajalela.

Pembahasan Hal 1 – Makalah Tentang Narkoba

PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan dan/atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.


Hal 2 – Makalah Tentang Narkoba

JENIS – JENIS NARKOBA
a. Jenis narkotika terdiri dari 3 golongan :
 1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu     pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan /  atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan   mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
b. Jenis-jenis psikotropika :
  1.   Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
  2.     Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
  3.    Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
  4.     Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).


Hal 3 – Makalah Tentang Narkoba

c. Jenis zat adiktif ada 3 yaitu:
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan narkoba di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari narkoba dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis narkoba yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).

Hal 4 – Makalah Tentang Narkoba

2.   Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis narkoba yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis narkoba yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).
C. NARKOBA  YANG SERING DIGUNAKAN:
Di dalam masyarakat narkoba yang sering disalahgunakan adalah :
1. OPIODA, terdapat 3 golongan besar :
a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

Hal 5 – Makalah Tentang Narkoba

2. KOKAIN :
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. KANABIS :
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.
4. AMPHETAMINE :
            Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.
Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
    Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
    Nama jalanan : SHABU, SS, ice.

Cara penggunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).

Hal 6 – Makalah Tentang Narkoba

5. LSD ( Lysergic Acid ).
Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat   perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid.
6. SEDATIF – HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :
Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ). Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. ALKOHOL :
Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia
Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %. Nama jalanan : booze, drink. Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran.

Hal 7 – Makalah Tentang Narkoba

D. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN
Penyalahgunaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergantungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah narkoba yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).
E. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1.      Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan narkoba :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam
g. Merasa bosan dan jenuh
h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i. Keinginan untuk mencoba yang sedang mode
j. Identitas diri kabur
k. Kemampuan komunikasi yang rendah
l. Putus sekolah
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

Hal 8 – Makalah Tentang Narkoba

2. Faktor Lingkungan :  Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Ø  Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
Ø  Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c.Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d. Adanya murid pengguna narkoba.
Ø  Lingkungan Teman Sebaya :
a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.
Ø  Lingkungan Masyarakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba .
m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

Hal 9 – Makalah Tentang Narkoba

F. GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1. Perubahan Fisik :
  • Pada saat menggunakan narkoba: jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
  • Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
  • Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
  • Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap dan perilaku :
  • Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
  • Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
  • Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
  • Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
  • Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
  • Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
  • Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Makalah PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SISWA SD Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Dosen Pengampu: Dra. Hj. Nur Wahyumiani, M.Pd Oleh : Kelompok IV/A2-12 Dana Kristina (12144600049) Tri Wulan Sari (12144600060) Didik Setyawan (12144600071) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2013 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak terutama teman-teman yang telah membantu baik moril maupun spirituil sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan baik. Juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Ibu Dra. Hj. Nur Wahyumiani, MPd selaku dosen bidang studi Psikologi Pendidikan yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami yakin makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan prestasi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi amal ibadah kami dalam mengemban amanah Allah SWT dan berguna untuk teman-teman semua. Yogyakarta, 16 Oktober 2013 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................ ii KATA PENGANTAR .............................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................................2 C. Tujuan ....................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pertumbuhan 1. Pengertian Pertumbuhan ............................................................................ 3 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan ......................................3 3. Ciri-Ciri Pertumbuhan Secara Umum ........................................................ 4 4. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar .................................................4 B. Perkembangan 1. Pengertian Perkembangan .......................................................................... 6 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan .................................... 6 3. Ciri-Ciri Perkembangan Secara Umum ...................................................... 7 C. Perkembangan Pada Peserta Didik Sekolah Dasar 1. Perkembangan Fisik .................................................................................. 7 2. Perkembangan Intelek ............................................................................... 9 3. Perkembangan Afektif .............................................................................. 11 4. Perkembangan Minat Anak Sekolah Dasar ................................................12 5. Perkembangan Bahasa ............................................................................... 13 6. Perkembangan Sosial ................................................................................. 15 D. Peranan Kelompok dan Permainan ............................................................ 16 E. Penyesuaian Sosial .................................................................................... 18 F. Penyesuaian Diri Pada Anak Sekolah Dasar .............................................. 19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia merupakan usaha yang terus berlangsung dan berkembang. Seiring dengan perkembangannya, studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia telah menjadi sebuah disiplin ilmu dengan tujuan untuk memahami lebih dalam tentang apa dan bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan manusia baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Sampai dengan saat ini kajian mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia telah banyak menunjukkan manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat dari berkembangnya disiplin ilmu tentang perkembangan manusia ini adalah pendidikan. Dan jika kita berbicara pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada ialah manusia itu sendiri. Nah, dalam hal ini kajian ataupun teori-teori mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan ialah usaha sadar orang dewasa / pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kedewasaan. Definisi pendidikan diatas mengisyaratkan bahwa agar setiap pendidik baik orang tua maupun guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat membimbing atau mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang diharapkan. A. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan? 2. Apa ciri-ciri pertumbuhan? 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan? 4. Apa saja karakteristik anak didik SD? 5. Apa yang dimaksud dengan perkembangan? 6. Apa ciri-ciri perkembangan? 7. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan? 8. Apa saja perkembangan pada peserta didik Sekolah Dasar? B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan. 2. Untuk mengetahui ciri-ciri pertumbuhan. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan. 4. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik SD. 5. Untuk mengetahui pengertian perkembangan. 6. Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan. 7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempegaruhi perkembangan. 8. Untuk mengetahui perkembangan pesert didik Sekolah Dasar. BAB II PEMBAHASAN A. PERTUMBUHAN 1. Pengertian Pertumbuhan Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan–perubahan yang bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek fisik jasmaniah,” seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar dan semakin tinggi badannya. Jadi pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, volume, serta jumlah sel yang ditandai dengan pertambahan panjang, berat, dan tinggi makhluk hidup yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan sering disebut juga sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik. Dalam pertumbuhan, macam-macam bagian tubuh itu mempunyai perbedaan tempo kecepatan. Misalnya saja, pertumbuhan alat-alat kelamin berlangsung lambat pada kanak-kanak tapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya pertumbuhan susunan syaraf pusat berlangsung paling cepat pada masa kanak-kanak, kemudian menjadi lambat pada akhir masa kanak-kanak dan berhenti pada masa pubertas. Contoh pertumbuhan adalah bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjar-kelenjar sex. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan a. Faktor Sebelum Lahir Peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu berada dalam kandungan dan lain-lain. b. Faktor Ketika Lahir Pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan. c. Faktor Sesudah Lahir Pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena bayi jatuh. d. Faktor Psikologis Bayi ditinggalkan oleh ibu, ayah, atau kedua orang tuanya. Anak tersebut mengalami kehampaan psikis, kering dari perasaan sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah. 3. Ciri-ciri Pertumbuhan Secara Umum a. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain. b. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa. c. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu. d. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada. 4. Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar Menurut Nasution (1993 : 44) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga sebelas atau duabelas tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap dan tingkah lakunya. Masa usia sekolah dianggap oleh Suryobroto (1990 : 119) sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Tetapi dia tidak berani mengatakan pada umur berapa tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya, masa ini dapat diperinci menjadi dua fase, yakni : 1. Masa Kelas Rendah Sekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah sebagai berikut : a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah. b) Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c) Adanya kecenderungan memuji sendiri. d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasainya menguntungkan untuk meremehkan anak lain. e) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting. f) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. 2. Masa Kelas Tinggi Sekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah sebagai berikut : a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. b. Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar. c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus. d. Pada umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya. e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini anak tidak terikat lagi pada peraturan tradisional namun mereka membuat peraturan sendiri. B. PERKEMBANGAN 1. Pengertian Perkembangan Perkembangan yang dimaksud diatas merupakan istilah dalam pengertian umum yang diartikan sebagai: “serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung secara teratur, progresif, jalin-menjalin dan terarah kepada kematangan atau kedewasaan“. Perkembangan secara khusus diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia,” seperti halnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya, sehingga dengan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah banyak pengetahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat sosialnya, moral, keyakinan agama dan sebagainya. Sehingga perkembangan anak sering kali diibaratkan dengan mekar-berkembangnya kuncup bunga yang belum ada gunanya, yang kemudian mekar membesar jadi sekuntum bunga, harum baunya, dan berwarna indah. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan a. Faktor Herediter (warisan sejak lahir, bawaan) b. Faktor Lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis, dan d. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri. Contoh perkembangan adalah : a. Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa, emosi, intelektual, dan perilaku. b. Perkembangan periode bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi dan anak berbeda sebagai hasil dari pertumbuhan, tetapi disini juga terdapat perubahan struktur dan bentuk. Jadi, bentuk bayi tidak sama dengan bentuk anak. 3. Ciri-ciri Umum Perkembangan a. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin. b. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal. c. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna. d. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002). C. Perkembangan Anak Sekolah Dasar 1. Perkembangan Fisik Perkembangan fisik peserta didik usia SD/MI meliputi pertumbuhan tinggi dan berat badan. Perubahan proporsi atau perbandingan antar bagian tubuh yang membentuk postur tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan lemak. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak menentukan ketrampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan perkembangan mempengaruhi cara memandang dirinya sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik Pertumbuhan fisik peserta didik usia SD/MI lebih lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan masa sebelumnya (masa bayi dan TK awal) dan sesudahnya (masa puber dan remaja). Jadwal waktu pertumbuhan fisik tiap anak tidak sama, ada yang berlangsung cepat, sedang atau lambat. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak antara lain: 1. Pengaruh keluarga a. Faktor keturunan Membuat anak menjadi gemuk dari pada anak lainnya. Perbedaan ras suku bangsa (orang Amerika, Eropa, dan Australia cenderung lebih tinggi dari pada orang Asia). b. Faktor lingkungan Akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan anak tersebut. Lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh daripada tinggi tubuh. c. Jenis Kelamin Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. d. Gizi dan kesehatan Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya dan relatif lebih cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan anak yang bergizi kurang. Anak yang sehat dan jarang sakit biasanya mempunyai tubuh sehat dan lebih berat dibanding dengan anak yang sering sakit. e. Status sosial dan ekonomi Fisik anak dari kelompok ekonomi rendah cenderung lebih kecil dibandingkan dengan keluarga ekonomi cukup atau tinggi. Keadaan status ekonomi mempengaruhi peran keluarga dalam memberi makan, gizi dan pemeliharan kesehatan serta kegiatan pekerjaan yang dilakukan anak. f. Gangguan Emosional Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenalin yang berlebihan. Hal ini menyebabkan berkurangnya hormon pertumbuhan pada kelenjar pituitary, akibatnya anak mengalami keterlambatan perkembangan memasuki masa puber. Bagi anak usia SD atau MI, reaksi yang diperlihatkan orang lain terutama oleh teman-teman sebayanya terhadap ukuran dan proporsi tubuhnya mempunyai makna penting. Apabila ukuran-ukuran dan proporsi tubuh anak berbeda jauh dengan teman sebayanya anak akan merasa kelainan, tidak mampu dan rendah diri. 2. Perkembangan Intelek Struktur pengetahuan Pengertian kognitif meliputi aspek struktur intelek yang dipergunakan untuk mengetahui sesuatu, dan dalamnya terdapat aspek: persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan persoalan. Perkembangan kognitif merupakan proses dan hasil individu dengan lingkungannya. Selain itu, struktur pengetahuan juga menjelaskan tentang tingkat kecerdasan peserta didik pada usia SD. Dengan adanya beberapa kecerdasan tiap individu, maka memungkinkan terjadinya kecerdasan ganda (multiple intelligence), sehingga perlu diadakannya semacam tes untuk mengetahui tingkat intelegensi tiap individu yang biasa disebut dengan IQ (Intelligence Quotient). IQ merupakan hasil bagi usia mental dengan usia kronologis atau kalender dikalikan seratus. Dengan berpegang pada satuan ukuran IQ, maka kecerdasan dikategorikan dalam tabel berikut (Sukmadinata, 2003): IQ Kategori 140-…… Genius 130-139 Sangat cerdas 120-129 Cerdas 110-119 Di atas normal 90-109 Normal 80-89 Di bawah normal 70-79 Bodoh 50-69 Debil 25-49 Imbecil ……..-25 Idiot Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek peserta didik usia SD atau MI, antara lain: 1. Kondisi organ penginderaan sebagai saluran yang dilalui pesan indera dalam perjalanannya ke otak (kesadaran). 2. Intelegensi mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti dan memahami sesuatu. 3. Kesempatan belajar yang diperoleh anak. 4. Tipe pengalaman yang didapat anak secara langsung akan berbeda jika anak mendapat pengalaman seara tidak langsung dari orang lain atau informasi dari buku. 5. Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan telah dilatih sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin. 6. Kepribadian pada anak dalam memandang kehidupan dan menggunakan suatu kerangka acuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Dalam perkembangan intelek, dapat juga terjadi kendala dan berbahaya yang mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan, di antaranya: 1. Kelambanan perkembangan otak yang dapat mempengaruhi kemampuan bermain dan belajar di sekolah serta penyesuaian diri dan sosial anak, yang dikarenakan oleh tingkat kecerdasan di bawah normal dan kurangnya mendapat kesempatan memperoleh pengalaman. 2. Konsep yang salah yang disebabkan oleh informasi yang salah, pengalaman terbatas, mudah percaya, penalaran yang keliru, dan imajinasi yang sangat berperan, pemikiran tidak realistis, serta salah menafsirkan arti. Kesulitan dalam membenarkan konsep yang salah dan tidak relistik. Hal ini biasanya berkenaan dengan konsep diri dan sosial yang bisa membingungkan anak. 3. Perkembangan Afektif Industry vs litferioriry/Produkttvltns (6;0 – 11 ;00) Anak mulai mampu berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan yang ada. Dimensi psikososial yang rnuncul pada masa ini adalah: sense of industry, sense of inferiority Anak didorong untuk membuat, melakukan dan mengerjakan dengan benda-benda yang praktis. dan mengerjakannya sampai selesai sehingga menghasilkan sesuatu. Berdasarkan hasilnya mereka dihargai dan di mana perlu diberi hadiah. Dengan demikian rasa/sifat ingin menghasilkan sesuatu dapat dikembangkan. Pada usia sekolah dasar ini dunia anak bukan hanya lingkungan rumah saja melainkan mencakup juga lembaga-lembaga lain yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan individu. Pengalaman-pengalaman sekolah anak mempengaruhi industry dan inferiority anak. Anak dengan IQ 80 atau 90 akan mempunyai pengalaman sekolah yang kurang memuaskan walaupun sifat indtistri dipupuk dan dikembangkan di ruitiah. Ini dapat menimbulkan rasa inferiority (rasa tidak mampu). Keseimbangan industry dan inferiority bukan hanya bergantung kepada orang tuanya, tetapi dipengaruhi pula oleh orang-orang dewasa lain yang berhubungan dengan anak itu. 4. Perkembangan Minat Anak SD Meichati (1975) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif, dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas. Secara operasional, Lilawati (1988) mengartikan minat adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap suatu kegiatan sehingga mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan tersebut dengan kemauan sendiri. Sinambela (1993) mengartikan minat adalah sikap positif dan adanya rasa ketertarikan dalam diri anak terhadap suatu aktivitas tertentu. Jadi dapat diartikan bahwa minat adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik, dan cenderung senang terhadap suatu aktivitas sehingga mereka mau melakukan aktivitas tersebut dengan kemauannya sendiri. Minat terdiri dari dua aspek, yaitu : 1. Aspek kognitif, berupa konsep positif terhadap suatu obyek dan berpusat pada manfaat dari obyek tersebut. 2. Aspek afektif, nampak pada rasa suka atau tidak senang dan kepuasan pribadi terhadap obyek tersebut. Minat pada anak dipengaruhi oleh dua faktor : 1. Faktor personal, merupakan faktor-faktor yang ada pada diri anak itu (meliputi usia, jenis, kelamin, intelegensi, sikap, dan kebutuhan psikologi). 2. Faktor instusional, merupakan faktor-faktor di luar diri anak (melalui pengaruh orang tua, guru, dan teman sebaya). Dari segi materi dan pengamatan lapangan, kami dapat menyimpulkan bahwa minat pada anak SD pada pada sesuatu umumnya tergantung pada beberapa hal, yaitu: 1. Kemauan anak terhadap kegiatan tersebut (meskipun ada dorongan yang besar dari orang-orang tertentu, misalnya orang tua, kalau dia tidak mempunyai keinginan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut dia tidak akan melakukan kegiatan tersebut) 2. Karakter masing-masing anak. 3. Suasana hati / keinginan hati (mood) Minat anak SD terhadap suatu kegiatan lebih tergantung pada pengaruh teman sebayanya. Mereka lebih cenderung “ikut-ikutan“ dalam melakukan suatu kegiatan (pengaruh lingkungan). Pada dasarnya mereka lebih mempunyai minat yang tinggi kepada suatu aktivitas yang menarik perhatian mereka dan yang memberi kesenangan pada mereka. Anak sekolah dasar kurang begitu tertarik kepada hal-hal yang menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. 5. Perkembangan Bahasa Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan, pendapat, perasaan dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama, kemudian kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang bermakna dan mengikuti aturan atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat, bahasa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat. Keterampilan dalam berbahasa memiliki 4 aspek atau ruang lingkup, yaitu: a) Keterampilan mendengarkan b) Keterampilan berbicara c) Keterampilan membaca d) Keterampilan menulis Di sekolah dasar, keterampilan mendengarkan meliputi kemampuan memahami bunyi bahasa, perintah, dongeng, drama, petunjuk, denah, pengumuman, berita, dan konsep materi pelajaran. Keterampilan berbicara meliputi kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan mengenai perkenalan, tegur sapa,pengenalan benda, fungsi anggota tubuh, kegiatan bertanya, percakapan, berita, deklamasi, memberi tanggapan, pendapat/saran, dan diskusi. Keterampilan membaca meliputi ketrampilan memahami teks bacaan melalui membaca intensif dan sekilas. Keterampilan menulis meliputi kemampuan menulis permulaan, dikte, mendeskripsikan benda, mengarang, menulis surat, undangan, dan ringkasan paragraf. Faktor Kendala dalam Mempelajari Ketrampilan Berbahasa Meskipun pada umumnya pula perkembangan keterampilan berbahasa anak sama, namun tetapada perbedaan individual.berikut ini adalah beberapa faktor penyebab perbedaan tersebut: 1. Kesehatan Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara dibandingkan dengan anak yang kurang sehat, sebab perkembangan aspek aspek motorik dan aspek mental berbicaranya lebih baik sehingga lebih siap untuk belajar berbicara. 2. Kecerdasan Anak yang memiliki kecerdasan tinggi, akan belajar berbicara lebih baik dan memiliki penguasaan bahasa erat kaitannya dengan kemampuan berpikir. 3. Jenis kelamin Anak perempuan lebih dalam belajar bahasa daripada anak laki-laki, baik dalam pengucapan, kosa kata maupun keseringan berbahasa. 4. Keluarga Semakin banyak jumlah anggota keluarga akan semakin sering anak mendengar dan berbicara. Demikian pula anak pertama lebih baik perkembangan berbicaranya karena orang tua lebih banyak memiliki waktu untuk berbicara dan berbahasa. 5. Keinginan dan Dorongan Komunikasi Semakin kuat keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi dengan orang lain terutama teman sebaya, akan semakin kuat pula usaha anak untuk berbicara dan berbahasa. 6. Kepribadian Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dan memiliki kepribadian yang baik cenderung memiliki kemampuan bicara dan berbahasa lebih baik daripada anak yang mengalami masalah dalam penyesuaian diri. 6. Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Tuntutan sosial pada perilaku sosial anak tergantung dari perbedaan harapan dan tuntutan budaya dalam masyarakat tempat anak tumbuh kembangkan tugas perkembangannya. Dalam belajar hidup bermasyarakat diperlukan tiga proses dalam bersosialisasi, yaitu: 1. Belajar berperilaku yang dapat diterima sosial. 2. Memainkan peran sosial yang dapat diterima 3. Perkembangan sikap sosial. Jika peserta didik tidak mampu melakukan 3 proses sosialisasi diatas maka peserta didik tersebut berkembang menjadi orang yang nonsosial, asosial, dan anti sosial. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan peserta didik melakukan sosialisasi adalah sebagai berikut: 1. Kesempatan dan waktu untuk bersosialisai dengan orang lain. 2. Kemampuan berkomunikasi dengan kata-kata yang dapat dimengerti peserta didik maupun orang dewasa lain. 3. Motivasi peserta didik untuk mau belajar bersosialisasi. 4. Metode belajar efisien dan bimbingan bersosialisasi. Pengalaman sosial awal memegang peranan penting bagi perkembangan dan perilaku sosial selanjutnya. Sebab pengalaman sosial awal cenderung menetap. Jadi mudah atau sulitnya perkembangan sosial anak selanjutnya tergantung pada baik buruknya si anak mempelajari sikap dan perilaku sosial. Selain itu, pengalaman sosial awal juga berpengaruh terhadap partisipasi sosial anak. Anak yang mempunyai pengalaman sosial awal yang baik cenderung lebih aktif dalam kegiatan kelompok social begitu juga sebaliknya. Para peserta didik usia SD atau MI yang berada pada posisi anak akhir akan mulai membentuk kelompok bermain yang selanjutnya berkembang menjadi kelompok belajar dan melakukan aktifitas pada masa anak. Sedangkan peserta didik kelas 5 atau 6 kadang-kadang sudah mengalami masa puber. Pada masa ini seorang peserta didik mengalami perubahan fisik sensual yang pesat. Sehingga seorang anak cenderung menarik diri dari kelompoknya, kurang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Juga terjadi kemunduran minat untuk bermain dan melakukan aktifitas kelompok serta cenderung bersikap antisosial. D. Peranan Kelompok dan Permainan Pada masa anak akhir, kelompok atau geng anak memegang peranan penting dalam perkembangan social. Jika pada masa anak awal terbentuk kelompok bermain yang terbentuk secara spontan, informal dan sementara, maka kelompok yang terbentuk pada masa anak akhir mempunyai struktur yang lebih tegas dan formal. Ada yang menjadi pemimpin dan pengikut. Mereka melakukan beberapa aktivitas seperti bermain, hiburan, minat dan hoby, bahkan kadang mencoba menggangu orang lain. Kelompok pada masa anak akhir merupakan usaha anak untuk menciptakan suatu masyarakat yang sesuai bagi pemenuhan kebutuhannya. Pengaruh kelompok terhadap sosialisasi anak dilakukan dalam hal : 1. Membantu anak bergaul dengan teman sebaya dan berperilaku yang dapat diterima secara social dan kelompoknya. 2. Membantu anak mengembangkan kesadaran yang rasional dan skala nilai untuk melengkapi atau mengganti nilai orang tua yang sebelumnya cenderung diterima anak sebagai kata hati yang otoriter. 3. Mempelajari sikap social yang pantas melalui pengalamannya dalam menyukai orang an cara menikmati kehidupan serta aktivitas kelompok. 4. Membantu kemandirian anak dengan cara memberikan kepuasan emosional melalui persahabatan dengan teman-teman sebaya. Permainan atau bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan dengan sukarela tanpa ada paksaan/tekanan dari luar apalagi kewajiban. Melalui permainan atau bermain, anak tidak hanya memperoleh kesenangan tetapi mereka juga dapat mempelajari sesuatu. Permainan atau bermain mempunyai empat manfaat yaitu : 1. Latihan fungsi baik fungsi motorik maupun kognitif. 2. Sarana sosialisasi, anak dapat belajar bekerjasama dan saling tolong menolong dalam bermain. 3. Mengukur kemampuan terutama untuk permainan yang dilombakan. 4. Menempa emusi/sikap melalui kegiatan untuk mentaati aturan permainan dan bersikap sportif. E. Penyesuaian Sosial Penyesuaian sosial berarti keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok paa khusunya. Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik mempelajari berbagai ketrampilan seperti kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Di bawah ini adalah beberapa criteria penyesuaian social yang baik. 1. Ketrampilan nyata Perilaku social anak sesuai dengan standar kelompok dan memenuhi harapan kelompok. 2. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Anak dapat menyesuaikan diri bukan hanya dalam kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok lainnya. 3. Sikap sosial Anak menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain serta ikut berpartisipasi dan berperan dalam kelompok serta kegiatan social. 4. Kepuasan pribadi Karena anak dapat bersosialisasi dengan baik dan dapat berperan dalam kelompok, maka anak akan merasa kepuasan tersendiri. Teman sebaya sangat berperan dan berpengaruh terhadap kemampuan penyesuaian sosial peserta didik usia SD. Penerimaan atau penolakan teman kelompok akan berdampak pada perkembangan aspek-aspek lainnya seperti emosi, konsep diri, dan kepribadiannya. Pada masa anak akhir, ada teman biasa yang hanya memenuhi kebutuhan anak untuk berada dalam kelompoknya, teman bermain yang dapat melakukan aktivitas bermain bersama-sama, dan teman akrab yang memungkinkan anak dapat berkomunikasi melalui pertukaran ide, rasa percaya, meminta nasehat dan berani mengkritik. Jumlah teman peserta didik usia SD sangat bervariasi, tetapi seiring bertambah usia maka jumlah temanpun semakin banyak. Pemilihan teman biasanya terjadi karena adanya kesamaan sifat, minat, nilai-nilai dan kedekatan geografis/lokasi. Pergantian teman dapat terjadi karena perubahan minat, mobilitas social, atau perpindahan likasi tempat tinggal. Melalui pergantian teman, anak dapat belajar hal-hal yang penting dalam perkembangan sosial. F. Penyesuaian Diri Pada Anak Sekolah Dasar Penyesuaian diri pada anak sekolah dasar terlihat dalam proses sosialisasi, anak menunjukkan perilaku sesuai aturan-aturan sosial yang ditentukan. Anak pun mulai membutuhkan teman dekat. Yaitu teman sebagai orang yang dapat membantu jika dibutuhkan. Umumnya teman dekat ini adalah kelompok sebayanya. Kelompok sebaya dapat sebagai model dalam berperilaku, di mana anak cenderung meniru perilaku kelompoknya. Jika mempunyai teman berperilaku sesuai tuntutan masyarakat, anak pun akan mengikutinya. Berbagai karakteristik dari kelompok sebaya menunjukkan bahwa kelompok sebaya memiliki keunikan tersendiri yang mungkin tidak dijumpai di kelompok yang lain. Hal ini pula yang membuat anak sebagai anggota kelompok dapat mempelajari pola-pola perilaku anggota kelompoknya. Meskipun kelompok sebaya merupakan hal yang diutamakan dalam perkembangan seorang anak, namun peran guru maupun orang tua tetap diperlukan dalam menanamkan norma yang sesuai dengan tuntutan lingkungan agar apa yang dituntut oleh kelompok seimbang dengan apa yang dituntut oleh lingkungan Dalam menyesuaikan diri dengan kelompoknya, anak pun belajar tentang peran jender. Adanya peran yang berbeda, membuat adanya aturan bagi anak laki-laki dan perempuan. Proses perkembangan jender dalam diri seseorang sebenarnya bisa dikarenakan faktor biologis, kemampuan kognitif dan sosial. Namun dari kesemuanya itu justru lingkungan sosiallah misalnya bagaimana interaksi dan pengalaman anak dengan orang tua, pengaruh dari guru, teman sebaya, media masa, pelajaran, dan lain-lain yang paling berperan dalam perkembangan jender. Walaupun kenyataan menunjukkan bahwa peran jender tidak bisa diabaikan di lingkungan masyarakat, namun sebagai orang tua maupun guru hendaknya dapat mengajarkan pada anak bahwa peran tersebut dapat berganti karena semua itu sangat tergantung dari kebutuhan, situasi, minat dan keterampilan yang dimiliki. Itulah sebabnya kadangkala dijumpai seorang pria yang menekuni karirnya di bidang seni tari, sementara seorang wanita menekuni karirnya di bidang keteknikan, dan lain-lain. Yang perlu ditanamkan adalah bahwa kita harus menghargai apa yang dilakukan anak, bukan karena anak itu laki-laki atau perempuan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Sedangkan Sifat dan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain. Faktor pendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah pertumbuhan fisik, kecerdasan, sosial, bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan moral, dan interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan. Perkembangan anak sekolah dasar meliputi: 1) perkembangan fisik yang dipengaruhi oleh keluarga, jenis kelamin, status ekonomi dan sosial, gizi dan kesehatan, dan gangguan emosional. 2) perkembangan intelektual. 3) perkembangan afektif. 4) pekembangan minat anak SD minat ada dua yaitu minat kognitif dan minat afektif. 5) perkembangan bahasa meliputi keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. 6) perkembangan sosial. Adapun manfaat mempelajari pertumbuhan dan perkembangan peserta didi SD/MI bagi pendidik yaitu: • Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi, sosial dan moral. • Memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. DAFTAR PUSTAKA http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/perkembangan-peserta-didik/perkembangan-berpikir-anak-sd/ http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-perkembangan.html http://master-spink.blogspot.com/2011/07/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.html http://kelloblack.blogspot.com/2012/03/makalah-perkembangan-dan-pertumbuhan.html

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
 BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar